FASE DEFINISI
Memahami Masalah User
2.1. PENDAHULUAN
Tujuan dari fase definisi adalah untuk memahami dengan baik
masalah-masalah yang dihadapi oleh user dalam memperkirakan
biaya dan waktu penyelesaian proyek.
Ada 3 aktifitas utama yang harus dilakukan dalam Fase Definisi :
Pertama
Anda harus memahami dengan baik masalah-masalah yang
dihadapi oleh user dan apa saja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut (KEBUTUHAN).
Kedua
Anda harus memutuskan proyek akan dilaksanakan atau tidak.
Jika keputusannnya adalah melaksanakan proyek tersebut, Anda
harus dapat menganalisis semua risiko-risiko yang mungkin terjadi
yang dapat menggagalkan proyek tersebut. Analisis ini sangat
membantu dalam penulisan PROPOSAL yang berisi rincian
menganai proyek apa yang akan ditawarkan, kapan, dan berapa
biayanya (termasuk biaya untuk risiko-risiko yang mungkin terjadi).
Tulislah beberapa dokumen dan temukan beberapa kejadian
penting pada akhir fase ini.
Pertama, menulis Requirement Document (RD), yaitu dokumen
yang berisi rincian kebutuhan user. Dokumen RD harus jelas dan
lengkap, sehingga Tim Proyek (Project Tem (PT)) dapat
memahami seluruh masalah-masalah yang dihadapi oleh user dan
dapat memperkirakan biaya penyelesaian proyek tersebut..
Kejadian penting pertama yang akan Anda hadapi berupa
persetujuan atau penandatanganan dokumen RD oleh User dan
Tim Proyek.
Selanjutnya, menulis Pendahuluan Perencanaan Proyek
(Preliminary Project Plan (PPP)). PPP merupakan langkah
pertama dalam merencanakan langkah-langkah berikutnya yang
harus diambil untuk mengembangkan produk dan sumber-sumber
apa saja yang dibutuhkan untuk setiap langkahnya. Rencana
tersebut menggambarkan berapa lama sumber-sumber tersebut
akan diperlukan dan berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan.
Ketiga
Anda harus memberikan perkiraan-perkiraan ini kepada user
dalam bentuk PROPOSAL.
Seberapa jauh perkiraan-perkiraan tersebut dapat dipertanggung
jawabkan ? Ada dua alasan dalam hal ini.
Pertama, kita tidak
begitu ahli dalam memperkirakan sesuatu. Kedua, perkiraanperkiraan
tersebut dibuat pada saat masih dalam tahap
pendefinisian masalah, dimana pada saat itu baru sebagian kecil
informasi yang kita peroleh dari masalah yang sedemikian luas.
Jika anda tidak yakin dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah
digambarkan secara akurat dalam dokumen RD, disarankan untuk
membagi proyek tersebut menjadi 2 tahap : Fase Analisis sebagai
proyek pertama diikuti dengan fase sebelumnya sebagai proyek
kedua.
Pada saat pendefinisian, proposal anda hanya akan menjadi
analisis saja, dan ini disebut PROPOSAL ANALISIS. Setelah
analisis akan ada PROPOSAL PENGEMBANGAN (Lihat bab 3).
Kedua hal ini disebut dengan dua fase proposal. Kejadian penting
yang terdapat disini adalah pembelian proposal oleh user.
2.2. DOKUMEN KEBUTUHAN (REQUIREMENT DOCUMENT / RD)
RD menyatakan masalah-masalah yang dihadapi user dan solusi
umum yang dibutuhkan. Bahasanya berorientasi pada bahasa yang
digunakan oleh user sehari-hari, dan jauh dari bahasa komputer.
Kadangkala dokumen RD digunakan sebagai permohonan untuk
sebuah proposal (Request for a proposal (RFP)) ketika user
menawarkan proyeknya kepada kontraktor luar.
Tanya jawab dengan User
Proses tanya jawab dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
tepat dari user untuk memperoleh RD yang baik. User akan
memberikan semua informasi yang anda butuhkan dan tidak lebih.
Tim proyek interviewer berkewajiban untuk mempelajari semua bisnis
user, memahami teknologi user, dan mengajukan pertanyaanpertanyaan.
Masalah terbesar berkaitan dengan pemakai akhir (end-user) yang
sesungguhnya petugas pemasukan data atau petugas pengirim
barang yang berada di gudang. Seringkali manajer atau supervisor
mengatakan bahwa pemakai akhir sangat sibuk dan tidak mampu
untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya. Terkadang
manajer merasa dilangkahi atau diremehkan jika anda berhubungan
langsung dengan pemakai akhir yang berada di departemen mereka.
Solusi dari masalah ini adalah mendidik para wakil tim proyek
tersebut bagaimana pentingnya komunikasi dengan para pemakai
akhir yang sebenarnya. Jika masukkan yang mereka kemukakan
tidak mendapat tanggapan pada awal pendefinisian, akan sangat
mungkin terjadi perubahan-perubahan di kemudian hari dan hal ini
berarti akan membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk
memperbaikinya. Mintalah izin dari manajer yang berwenang pada
saat akan mewawancarai orang-orang mereka.
Siapkan rencana untuk melakukan wawancara. Pelajari tentang
bisnis yang mereka lakukan, dan tulislah pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan. Berikut ini pertanyaan yang berhubungan
dengan wawancara yang akan dilakukan :
Pertama, cari tahu tentang aliran informasi yang ada dalam
perusahaan tersebut. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan
seperti : informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan
kegiatan bisnis perusahaan ? Seberapa penting aliran data, baik
antara departemen maupun antar individual ? Tentukan frekuensi,
waktu dan keakuratannya.
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
Kedua, masukkan-masukkan yang diterima diikuti dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Informasi apa saja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan masing-masing barang? Informasi
apa yang tersedia, kapan, dimana ? Informasi-informasi baru apa
saja yang harus dikumpulkan ? Ingat tentang 5 W (Who, What,
Where, When, Why). Sediakan waktu untuk pertanyaanpertanyaan
di atas selama membuat.
Hal-hal yang terdapat dalam RD
Berikut ini adalah bagian-bagian dari RD :
1. Pendahuluan. Identifikasi perusahaan (user) dan juga penjual
dimana RD tersebut ditujukan. Tentukan masalah yang perlu
diselesaikan, latar belakang, contoh situasi yang sedang dihadapi,
motivasi-motivasi untuk menanggulanginya, dll. Bagian ini
digunakan untuk memperkenalkan potensi penjual kepada
perusahaan user atau departemen jika diperlukan, jelaskan kultur,
lingkungungan, dan bagaimana jalannya bisnis yang dilakukan.
Berikan pengertian kepada Tim Proyek tentang masalah yang
dihadapi user.
2. Tujuan Proyek. Sebuah pernyataan singkat mengapa kita
mengajukan proposal untuk pengembangan proyek. Batasanbatasan
utama dalam penggunaan waktu dan keuangan dapat
juga disebutkan.
3. Fungsi-fungsi Utama. Pernyataan singkat mengenai bagaimana
sistem berfungsi berdasarkan tujuan proyek yang telah ditetapkan.
4. Keluaran Umum. Penjelasan secara singkat tentang informasi
yang dibutuhkan dari sistem.
5. Informasi Input secara Umum. Input data apa yang diperlukan
untuk menghasilkan output. Ini adalah waktu yang tepat untuk
memastikan bahwa seluruh data yang dibutuhkan dapat tersedia
pada waktu yang tepat pula.
6. Kinerja (Performance). Berapa banyak transaksi yang akan
diproses, berapa banyak data yang akan disimpan, kapan laporan
harus dihasilkan, dsb. Jelaskan waktu rata-rata dan waktu
maksimal proses (dalam hari atau jam).
7. Perkembangan (Growth). Hal ini mungkin sulit untuk diramalkan,
tetapi cobalah untuk menghitung kemajuan bisnis dan
menetapkan berapa tahun lagi sistem masih dapat diharapkan
untuk berfungsi. Kemukakan dalam bentuk persentase atau angka
sebenarnya.
8. Pengoperasian dan Lingkungan. Dimana komputer akan
ditempatkan, dimana terminal-terminal yang interaktif ditempatkan,
dan siapa yang akan menggunakannya.
9. Kompatibilitas, Pengantarmukaan. Jelaskan jika fasilitas antar
komputer dibutuhkan, adakah alat-alat yang harus disatukan, atau
jika pengiriman akses dibutuhkan. Jika sistem hanya dapat
berjalan dengan komputer yang ada, atau harus dapat diprogram
dengan bahasa yang spesifik, semua dokumen dinyatakan di
dalam bagian ini.
10. Reliabilitas, Ketersediaan. Tulis penggambaran waktu
diantara kegagalan-kegagalan (Meantime between Failures /
MTBF), waktu untuk perbaikan (Meantime to Repair / MTTR) dan
persentase tambahan yang diperlukan. Semua manufaktur
menyatakan penggambaran ini untuk hardware mereka.
11. Pengantarmukaan dengan Pemakai. Rincikan pengalamanpengalaman
yang dibutuhkan user dalam menggunakan
komputer, jelaskan bagaimana menangani sistem kapada user
yang baru.
12. Pengaruh Organisasi. Departemen-departemen apa yang
akan sangat berpengaruh dan seberapa jauh cara kerja mereka
harus berubah. Bagaimana sistem yang baru dapat berkomunikasi
dengan sistem manual yang ada.
13. Pemeliharaan dan Dukungan. Jaminan-jaminan yang
dibutuhkan : berapa lama, sampai kapan, bagaimana pengiriman.
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
BAB 2 Halaman 6 dari 8
14. Dokumentasi dan Pelatihan. Rincikan semua dokumendokumen
umum dan / atau pelatihan yang dibutuhkan.
15. Keuntungan (hanya RFP). Jika RD adalah RFP dalam situasi
yang kompetitif, mintalah data dari penjual yang menjelaskan
mengapa dokumen tersebut harus dipilih. Minta data yang relevan
dari penjual yang berpengalaman, komitmen, metodologi proyek,
contoh-contoh proyek yang sukses, dan referensi dimana anda
dapat menghubungi penjual tersebut.
16. Persyaratan dan Kondisi. Menyatakan syarat untuk seleksi,
kapan dan bagaimana akan dilakukan.
2.3. TANGGUNG JAWAB USER
Meskipun user tidak menulis RD, dia bertanggung jawab untuk
menyediakan pewawancara tim proyek yang dapat dipercaya, dan
informasi tepat pada waktunya. User harus dapat mengajukan orang
yang mengetahui tentang semua sistem yang ada dan apa saja yang
dibutuhkan untuk sistem baru.
2.4. KEPUTUSAN MELAKSANAKAN / TIDAK MELAKSANAKAN
PROYEK
Setelah kebutuhan-kebutuhan ditetapkan, langkah berikutnya adalah
memutuskan apakah proyek bernilai untuk dikerjakan atau tidak.
Untuk membantu membuat keputusan itu, suatu studi kelayakan
dilakukan untuk menjawab pertanyaan : “Dapatkah sistem ini
dibangun secara teknik ? Sayangnya, tidak semuanya mungkin
secara teknik, sehingga pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab diubah
menjadi, “Dengan biaya berapa sistem dapat dibangun, dan apa
keuntungannya ?
Dalam suatu studi kelayakan kita mempertimbangkan semua
penyelesaian masalah teknis yang mungkin, dan coba untuk
memperkirakan biaya dari masing-masing penyelesaian masalah.
Untuk suatu proyek yang berukuran besar, kita mempertimbangkan
keputusan utama mengenai hardware apa yang digunakan, dan
apakah akan membuat atau membeli software. Untuk proyek
berukuran kecil sampai menengah studi kelayakan yang formal tidak
perlu ditulis. Biasanya cukup dengan mengangkat seseorang untuk
mempelajari penyelesaian masalah yang mungkin dan menilai
keuntungan-keuntungan.
Perkiraan keuntungan ini mungkin saja mudah, tetapi seharusnya
tidak dipergunakan. Manajer proyek tidak hanya harus menjawab
“Apakah proyek ini secara teknik dapat dikerjakan ?” tetapi juga
menjawab pertanyaan yang lebih penting : “Apakah proyek ini
dapat dikerjakan oleh saya sekarang ?”
Manajer proyek harus bertanya pada diri sendiri apakah proyek yang
ada memiliki peluang untuk sukses, atau proyek tersebut akan
mengalami kegagalan disebabkan oleh terbatasnya sumber-sumber,
pengetahuan, atau risiko di luar kekuasaannya. Tidak terkira proyekproyek
telah gagal secara keseluruhan maupun sebagian, karena
orang mengabaikan tanda-tanda penting dan nyata yang menunjukan
kegagalan. Setiap rencana dipengaruhi oleh risiko.
2.5. MANAJEMEN RISIKO
Menurut sejarah, industri pemrosesan data telah membuat reputasi
yang buruk sekali karena meremehkan proyek-proyek yang ada.
Ketika ditanya tentang alasannya, para ahli pemrosesan data
membela diri dengan meberikan pernyataan seperti : “Saya menilai
dengan benar berdasarkan fakta-fakta yang diberikan kepada saya.
Alasan yang menumpuk adalah bahwa :
(Pilih satu atau lebih : Si pemakai mengubah pikirannya …..
tidak pernah memberitahukan saya tentang… dan departemendepartemen
yang lain menjanjikan ….. dan manajemen tingkat
atas mendikte penilaian ….. dengan kata lain, itu bukan
kesalahan saya !)
Solusi standar industri untuk semua masalah-masalah ini adalah :
SOLUSI 1. Selidiki masalah-masalah yang ada
SOLUSI 2. Hukum yang tidak bersalah
SOLUSI 3. Promosikan yang tidak terlibat
SOLUSI 4. Kembali ke solusi 1 dan berputar sampai membosankan
2.6. EMPAT LANGKAH MANAJEMEN RISIKO
Setiap proyek akan tepat waktu dan sesuai anggaran jika tidak ada
yang salah. Penting sekali untuk berkosentrasi pada hal-hal yang
akan menyebabkan salah dan coba untuk menghindari kesalahankesalahan
tersebut. Hal ini disebut Manajemen Risiko.
Manajemen risiko terdiri dari empat langkah :
Langkah 1. Antisipasi risiko
Langkah 2. Singkirkan risiko yang mungkin terjadi
Langkah 3. Kurangi dampak risiko
Langkah 4. Tetap tenang ketika terjadi kesalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar